Manusia sebagai makhluk memiliki sifat suka mengeluh, akan tetapi Rasulullah SAW tidak pernah mengeluh, beliau termasuk manusia dengan keistimewaan yang diberikan sang Pencipta alam semesta. Dalam sejarahnya, dakwah Nabi Muhammad SAW menunjukkan tentang sifat istimewa beliau. Sifat istimewa beliau tersebut tampak dalam menjalankan amanahnya. Diantaranya adalah sifat sabar, ikhlas, pantang menyerah dengan amanah yang diembannya serta sifat istimewa lainnya.
Dalam sejarah dakwahnya, Nabi Muhammad SAW menunjukkan sifat amanah yang sangat luar biasa. Amanah tersebut dijalankan dengan kerja sama yang baik bersama para sahabat maupun keluarganya. Bagi manusia biasa seperti kita, memahami kisah sejarah dakwah beliau memiliki peran penting. Peran penting yang dimaksud yaitu dapat memberikan semangat bagi kaum muslimin utamanya dalam mendakwahkan Islam dengan kebenaran di dalamnya.
Kisah singkat dakwah Nabi Muhammad SAW: Abu Bakar Masuk Islam
Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW diawali dengan masuknya Abu Bakar ke dalam Agama Islam setelah mengetahui sifat istimewa dan kemuliaan seorang Muhammad. Abu Bakar dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW yang selalu setia mendampingi dakwah beliau. Nabi Muhammad SAW menjadi sosok yang dicari dan dikenal di wilayah Arab saat itu. Nabi Muhammad SAW digelari Al Amin, karena beliau terkenal bersih, jujur dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, ia disenangi oleh orang-orang, termasuk Abu Bakar Abi Quhafa dari kabilah Taim.
Sifat istimewa dan kemuliaan Muhammad SAW memberikan pengaruh kepada Abu Bakar yang berasal dari kabilah Taim tersebut. Pengaruh tersebut yaitu menjadikan seorang Abu Bakar masuk Islam dan berdakwah ke seluruh penjuru wilayah Arab saat itu. Abu Bakar langsung meninggalkan berhala-berhalanya yang selama ini dianggap sebagai Tuhan. Selain itu, Abu Bakar juga melakukan hal mulia seperti yang dilakukan Muhammad SAW yaitu menyayangi anak yatim piatu dan lainnya.
Setelah Abu Bakar masuk Islam, maka selanjutnya sahabat beliau lainnya yang telah diajak kepada Islam juga mulai masuk Islam dan menyebarkan Islam ke seluruh wilayah. Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW hampir seluruhnya berkat sikap dan sifat Rasulullah yang mulia. Budi pekertinya yang baik diiringi dengan bekal ilmu menjadikan sosok Muhammad dan para sahabatnya menjadi teladan bagi kaum muslimin hingga saat ini.
Sebaik-baik teladan adalah Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut telah ditunjukkan sahabatnya yang telah masuk Islam dan mencontoh sifat dan sikap Rasulullah Saw. Allah Swt sendiri telah menempatkan Muhammad SAW sebagai teladan yang terbaik bagi umat manusia. Inilah yang hendaknya kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kenyataan yang kita peroleh yaitu sedikit sekali orang-orang yang mengambil pelajaran dan meneladani sikap dan sifat beliau.
Kisah singkat dakwah Nabi Muhammad SAW: Kaum Muslimin pada Awalnya
Kisah dakwah dikenalnya Islam ke seluruh wilayah Arab oleh Nabi Muhammad SAW terus berlanjut. Hal itu ditunjukkan dengan sahabat-sahabat Abu bakar seperti Usman bin ‘Affan dan Abdurrahman bin 'Auf yang juga mengikuti langkah Abu Bakar untuk masuk Islam. Mereka masuk dengan kesadaran dan keikhlasan. Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW menceritakan mengenai tindakan Abu Bakar dan sahabat-sahabatnya. Ketika mereka telah masuk Islam, mereka bersama-sama datang kepada Rasulullah dan mempelajari Islam dari beliau. Hal tersebut menjadikan ajaran Islam semakin bertambah kuat.
Sejarah dakwah Nabi Muhammad SAW terus mengalami perkembangan dengan semakin dikenalnya Islam melalui upaya beliau dan para sahabatnya. Dakwah berkembang karena keteladanan yang diberikan Muhammad dalam kehidupannya. Selain para sahabat yang melaksanakannya, kaum muslimin sebagai objek dakwah juga mendapat pengaruh positif dengan hal itu. Teladan yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya ketika menyampaikan kebenaran Islam kepada umat diantaranya penuh bakti, penuh kasih-sayang, rendah hati, tutur katanya lemah-lembut, adil dan sebagainya. Selain itu, juga sangat santun kepada semua orang, termasuk orang-orang fakir.
Berbeda halnya dengan kenyataan manusia saat ini. Muhamad SAW beserta sahabatnya melakukan beberapa kegiatan rutinitas untuk kekuataan iman dalam menjalankan amanah di dunia ini sebagai hamba sang Pencipta alam semesta ini. Misalnya Nabi Muhammad SAW tidak cepat tidur di malam hari karena selalu melaksanakan ibadah sunnah lainnya. Adapun ibadah sunnah yang dimaksud yaitu mendirikan shalat tahajjud setiap malam. Selain itu, beliau pun dalam shalatnya selalu khusyuk. Hal inilah yang membuat dakwahnya memiliki ruh dan penuh keikhlasan. Sosok yang terlihat murah senyum dan teduh. Selain itu tampak cahaya yang terpancar indah dan terang benderang pada wajah beliau.
Kisah singkat dakwah Nabi Muhammad SAW: Rasulullah Mengajak Memeluk Islam Keluarganya
Dakwah Rosulullah Muhammad SAW tidak hanya pada orang lain, tapi beliau juga mengutamakan keluarga sebagai objek dakwah kebenaran ajaran Islam yang diwahyukan kepadanya. Tiga tahun setelah kerasulan Nabi Muhammad SAW, perintah Allah datang untuk menyebarkan agama Islam, lalu Rasul mengumumkan ajaran yang masih disembunyikan itu secara terang-terangan. Ketika itu wahyu datang kepada beliau dalam Quran Surat 26: 214-216 yang artinya "Sampaikanlah apa yang sudah diperintahkan kepadamu, dan tidak usah kauhiraukan orang-orang musyrik itu."(Qur'an 15: 94)
Rasulullah Muhammad SAW melakukan langkah awal beliau menyampaikan kebenaran ajaran Islam dengan mengundang keluarganya makan di rumahnya. Lalu beliau mulai berbicara dengan lembut untuk mengajak keluarganya menuju cahaya Islam dengan kebenaran di dalamnya. Namun, Abu Thalib, pamannya, langsung menyetop pembicaraan beliau. Abu Thalib mengajak keluarga yang lain pergi meninggalkan tempat itu. Walaupun demikian, Nabi Muhammad Saw. tetap sabar dan tidak putus asa dengan sikap keluarganya tersebut.
Keesokan harinya sekali lagi Muhammad mengundang mereka. Rasulullah mulai mengajak lagi keluarganya untuk masuk ke dalam Agama Islam. Namun, mereka semua menolak, lalu bersiap-siap meninggalkannya. Tiba-tiba Ali yang masih anak-anak ketika itu bangkit dari duduknya. Ia berkata kepada Rasulullah Muhammad SAW. "Rasulullah, saya akan membantumu. Saya adalah lawan siapa saja yang kau tentang." Kemudian Banu Hasyim tersenyum dan ada juga yang tertawa terpingkal-pingkal. Mata mereka berpindah-pindah dari Abu Thalib kepada anaknya. Kemudian mereka semua pergi meninggalkannya sambil mengejek. Namun, Rasulullah tetap sabar dan terus berupaya menyampaikan kebenaran ajaran Islam kepada keluarganya.
0 komentar:
Posting Komentar